Wahana TV | Seorang gadis berusia 10 tahun dalam kondisi luar biasa di Tehran setelah jatuh dalam koma pada hari Minggu setelah terlibat dalam insiden dengan agen di kereta bawah tanah terkait pelanggaran hukum berhijab.
Informasi ini disampaikan oleh dua aktivis hak asasi yang terkenal, yang berbicara kepada Reuters dengan anonimitas karena sensitivitas masalah ini. Rekaman CCTV, yang dibagikan oleh agensi berita negara IRNA, menunjukkan Armita Garavan tanpa mengenakan hijab yang wajib.
Dia didampingi oleh dua teman perempuan yang berjalan menuju kereta setelah masuk ke dalam gerbong. Salah satu gadis terlihat langsung mundur dan mencoba meraih tanah. Gadis lainnya kemudian ditarik keluar dari gerbong dalam keadaan pingsan oleh penumpang.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi keaslian rekaman tersebut, dan kasus ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Armita Garavan mungkin menghadapi nasib yang sama dengan Masa Amini, wanita berusia 22 tahun yang meninggal saat dalam tahanan polisi moral dan hal ini memicu protes nasional.
Otoritas menyangkal klaim-klaim yang diajukan oleh kelompok hak asasi manusia. Dalam sebuah wawancara televisi, orang tua Armita mengatakan bahwa putri mereka mengalami penurunan tekanan darah, kehilangan keseimbangan, dan terbentur kepala di dalam gerbong kereta bawah tanah. Mereka juga menekankan bahwa mereka telah melihat rekaman video dari insiden tersebut dan tidak melihat sesuatu yang aneh. Namun, kelompok-kelompok hak asasi manusia di media sosial meminta otoritas untuk mempublikasikan rekaman dari dalam gerbong kereta tersebut, dengan mengklaim bahwa pernyataan orang tua Armita dikeluarkan di bawah tekanan.
#iran #tehran #ham #wahananews #wahanatv
Terkait HAM, Konfrontasi Kasus Remaja Langgar Aturan Berhijab di Teheran, Iran
Wahana TV
Sabtu, 07 Okt 2023 11:11 WIB
Tag: