Wahana TV | Saham Renault mengalami perjalanan yang bergejolak dalam perdagangan awal hari Selasa, melonjak sebanyak 4,5%, hanya untuk kemudian kembali turun.
Awalnya, kenaikan ini terjadi setelah perusahaan Prancis tersebut membatalkan rencana untuk mencatatkan bisnis mobil listriknya, Ampère. Perusahaan menyalahkan kondisi pasar saham yang lesu sebagai alasan membatalkan ide tersebut.
Ini terjadi beberapa bulan setelah CEO Luca Di Maio mengatakan bahwa IPO tersebut bisa bernilai hampir $11 miliar. Dia melaporkan pada November bahwa permintaan mobil listrik yang lebih lemah, persaingan lebih besar dari China, dan volatilitas pasar telah mengkomplikasi rencana Renault untuk mencatatkan Ampère.
Tujuan IPO tersebut adalah untuk mendapatkan lebih banyak nilai dari bisnis tersebut dengan memberikan Ampère visibilitas yang lebih jelas dan memisahkannya dari bisnis mesin pembakaran. Sekarang Renault mengatakan mereka memiliki cukup uang tunai tanpa harus mencatatkan saham di pasar.
Perusahaan juga mengatakan bahwa mereka akan terus mendanai pengembangan Ampère hingga mencapai titik impas pada 2025. Mereka telah memperingatkan akhir tahun lalu bahwa mereka tidak akan melanjutkan IPO jika valuasinya terlalu rendah. Pada bulan Desember, mitra aliansi Renault, Nissan, dan Mitsubishi, mengkonfirmasi rencana untuk berinvestasi di Ampère.
Pada hari Senin, kedua mitra tersebut tertarik untuk berinvestasi bahkan jika IPO tidak dilanjutkan. Perusahaan pembuat chip, Qualcomm, juga diharapkan untuk berinvestasi di Ampère, tetapi itu tergantung pada terlaksananya IPO.
Renault Berharap Banyak Pada Pengembangan Ampere
Wahana TV
Jumat, 09 Feb 2024 16:03 WIB
Tag: