Wahana TV | Rusia mengklaim bahwa peluncuran misil ini merupakan bagian dari latihan sukses untuk persiapan serangan balasan nuklir yang massif. Menteri Pertahanan, Sergey, menjelaskan hal ini kepada Presiden Vladimir Putin dalam rekaman yang ditayangkan di televisi negara Rusia. Tindakan ini merupakan tindakan demonstrasi kekuatan yang bersamaan dengan langkah cepat Moskow untuk mencabut ratifikasi perjanjian yang melarang uji coba nuklir. RUU pencabutan ratifikasi tersebut disetujui secara bulat oleh dewan atas parlemen pada hari Rabu, dan Putin akan memberikan persetujuan akhirnya.
Rusia, yang memiliki arsenal nuklir terbesar di dunia, saat ini menganggap dirinya dalam konfrontasi eksistensial dengan negara-negara Barat terkait Ukraina. Moskow berpendapat bahwa pencabutan ratifikasi perjanjian akan menyamakan posisinya dengan sikap Washington, di mana Amerika Serikat telah menandatangani, tetapi tidak pernah meratifikasi dokumen serupa. Rusia mengingatkan bahwa jika Amerika Serikat terus tidak memenuhi kewajibannya, maka perjanjian tersebut tetap menjadi sekadar tindakan kosong. Ketua dewan atas, Valentina, menyampaikan pesan ini kepada para anggota dewan.
Meskipun Perjanjian Pelarangan Pengujian Komprehensif tidak pernah berlaku secara resmi, perjanjian ini telah mengesahkan larangan uji coba nuklir. Rusia secara berkala melakukan latihan untuk menguji apa yang disebutnya sebagai "triad nuklir." Amerika Serikat juga secara rutin mengadakan latihan terkait pengendalian senjata. Para ahli pengendalian senjata mengingatkan bahwa uji coba senjata nuklir oleh salah satu pihak dapat memicu perlombaan senjata baru dan mendorong negara-negara lain untuk melakukan uji coba yang serupa. Moskow menyatakan bahwa mereka saat ini tidak memiliki rencana untuk memulai uji coba nuklir, kecuali Amerika Serikat melakukannya lebih dulu.

Rusia Cabut Ratifikasi Perjanjian Nuklir dan Lakukan Demonstrasi Militer
Wahana TV
Jumat, 27 Okt 2023 22:43 WIB
Tag: