Wahana TV | Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat di Jepang pada Tahun Baru naik menjadi lebih dari 60 pada hari Rabu, menjadikannya gempa termematikan di negara tersebut sejak setidaknya 2016.
Otoritas Jepang berupaya memberikan bantuan kepada para korban di Prefektur Ishikawa. Gempa berkekuatan 7,6 itu meruntuhkan rumah, merusak infrastruktur, dan memotong akses ke daerah terpencil yang membutuhkan bantuan mendesak.
Perkiraan suhu beku dan hujan deras di wilayah terdampak bencana juga menimbulkan kekhawatiran akan tanah longsor, yang dapat lebih menghambat upaya penyelamatan. Perdana Menteri Fumio Kishida pada hari Rabu menyebutnya sebagai perlombaan melawan waktu.
"Kami akan meningkatkan jumlah tim pencarian dan penyelamatan dari Pasukan Bela Diri dari 1.000 menjadi 2.000 dan menggandakan jumlah anjing pencari dari polisi dan Pasukan Bela Diri untuk memperkuat tim-tim tersebut. Kami menempatkan nyawa pertama dan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan dan menyelamatkan orang," kata Kishida.
Ia menambahkan bahwa tabrakan pesawat di bandara Tokyo tidak berdampak pada pengiriman bantuan, dan otoritas telah mengamankan berbagai rute.
Gambar satelit menunjukkan kerusakan luas di kota-kota pantai Ishikawa, termasuk Wajima dan Sutsu, yang berdekatan dengan pusat gempa. Daerah Sutsu, yang memiliki sekitar 5.000 rumah tangga, menyatakan bahwa 90 persen rumah mungkin telah hancur.
Di kota Anamitsu, gerbang kuil tradisional ditemukan roboh setelah gempa. Warga setempat, sementara itu, menumpuk persediaan, yang didistribusikan secara gratis oleh apotek terdekat. Para korban di kota Wajima yang terpukul keras mengatakan bahwa mereka terbiasa mengalami gempa kecil saja, dan tidak pernah yang sebesar ini.
#gempa #jepang #korbangempa #wahananews #wahanatv
Gempa Dahsyat di Jepang pada Tahun Baru: Lebih dari 60 Tewas, Bantuan Darurat Dikerahkan
Wahana TV
Kamis, 04 Jan 2024 17:26 WIB
Tag: