Wahana TV | Salah satu ponsel Huawei terbaru yang baru saja diluncurkan, yaitu Mate 60 Pro Plus, tiba di pasaran pada hari Jumat tanpa promosi sebelumnya, mirip dengan model terkait yang diluncurkan pekan lalu. Namun, ponsel-ponsel baru ini mendapat perhatian besar dalam dunia teknologi setelah analisis oleh perusahaan Tech Insights mengungkap bahwa mereka menggunakan chip canggih yang diproduksi di China.
Ini merupakan pencapaian signifikan bagi Huawei, yang sejak tahun 2019 menghadapi pembatasan akses ke teknologi silikon AS. Menurut analis Tech Insights, Dan Hutcherson, ponsel-pensel ini menghadirkan pertanyaan besar bagi pemerintah AS, apakah akan memberlakukan sanksi tambahan? Hutcherson berpendapat bahwa hal ini kemungkinan akan menjadi subjek perundingan, karena Huawei mungkin ingin menghindari sanksi tambahan dengan tidak terlalu mencolok membahas tentang chip tersebut.
Chip tersebut diproduksi oleh China's Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), yang juga telah dihadapkan pada pembatasan oleh pemerintah AS. Temuan mengejutkan para peneliti, karena chip tersebut memiliki sirkuit yang sangat kecil, sekitar tujuh nanometer, mengindikasikan bahwa mereka berhasil melewati batas sebelumnya yang dianggap oleh para regulator sebesar 14 nanometer.
Keberhasilan ini mengisyaratkan bahwa mereka telah mencapai perkembangan yang signifikan. Ponsel-pensel baru ini dapat membantu Huawei untuk kembali bersaing dengan pesaing-pesaingnya, termasuk Apple. Namun, dampaknya juga dirasakan oleh perusahaan teknologi AS lainnya, terutama di pasar China, di mana laporan media menyebutkan bahwa pemerintah China semakin membatasi penggunaan iPhone oleh pegawai pemerintah, yang meningkatkan kekhawatiran terhadap penjualan Apple di negara tersebut dan mengakibatkan tekanan pada saham-saham perusahaan pemasok Apple.
#huawei #matte60proplus #apple #amerikaserikat #china
Chip Canggih di Ponsel Huawei: Apakah AS Akan Bertindak?
Wahana TV
Minggu, 10 Sep 2023 21:38 WIB
Tag: