Otoritas Memangkas Suku Bunga Acuan Berjangka Satu Tahun, Menjaga Stabilitas Nilai Tukar Yuan

Wahana TV | Bank sentral memutuskan untuk mengurangi suku bunga acuan berjangka satu tahun pada hari Senin. Keputusan ini mengejutkan pasar karena otoritas memilih untuk mempertahankan suku bunga berjangka lima tahun yang tetap, dan akibatnya nilai tukar Yuan menjadi lebih lemah.

Penentuan ini muncul ketika para investor semakin khawatir terhadap mata uang China. Pemulihan ekonomi negara setelah krisis kesehatan telah kehilangan momentumnya akibat beberapa faktor, termasuk perburukan di sektor properti, perlambatan dalam belanja konsumen, serta penurunan kredit.

Hal ini semakin mendesak otoritas untuk merilis lebih banyak stimulus kebijakan. Namun, beberapa analis berpendapat bahwa Beijing hanya memiliki ruang terbatas untuk memperdalam kebijakan moneter ini karena adanya tekanan penurunan terhadap nilai tukar Yuan.

Mereka berpendapat bahwa jika perbedaan imbal hasil China dengan ekonomi utama lainnya semakin melebar, ini bisa memicu penjualan besar-besaran dan aliran keluar modal.

Suku bunga acuan berjangka satu tahun (LPR) mengalami penurunan sebesar 10 basis poin menjadi 3,45% dari sebelumnya 3,55%. Sementara itu, suku bunga LPR berjangka lima tahun tetap dipertahankan pada level 4,2%.

Pengamat pasar sebelumnya telah memprediksi bahwa akan ada pemangkasan pada kedua suku bunga ini. Banyak pedagang dan analis mengira bahwa masalah di sektor properti yang terjadi dan meningkatnya risiko gagal bayar, serta situasi beberapa pengembang, seharusnya akan membawa pemangkasan suku bunga acuan menjadi lebih dalam.

Mayoritas pinjaman baru maupun yang sudah ada di China bergantung pada suku bunga LPR berjangka satu tahun. Sementara suku bunga berjangka lima tahun mempengaruhi penetapan harga hipotek.

China sebelumnya telah memangkas kedua suku bunga LPR pada bulan Juni dengan tujuan untuk memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi. Nilai tukar Yuan telah merosot hampir 6% terhadap dolar sepanjang tahun ini, menjadikannya sebagai salah satu mata uang Asia dengan kinerja terburuk.
#yuan #china #matauang #sukubunga #wahananews #wahanatv