Wahana TV | Pengembang properti asal China, Country Garden, telah mencapai batas waktu untuk pemungutan suara penting mengenai utangnya, namun kemudian memutuskan untuk memindahkan batas waktu tersebut.
Pemungutan suara ini berkaitan dengan penundaan pembayaran obligasi senilai 535 juta dolar AS, yang merupakan langkah kunci dalam upaya perusahaan untuk menghindari kegagalan bayar.
Pemungutan suara ini semula dijadwalkan akan berakhir pada pukul 22.00 waktu Hong Kong pada hari Kamis. Namun, kemudian dalam malam tersebut, perusahaan tersebut memutuskan untuk memindahkannya selama 24 jam dengan alasan bahwa pemegang obligasi memerlukan waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri.
Perusahaan Country Garden merupakan pengembang swasta terbesar di China. Namun, perusahaan ini terbebani oleh utang sebesar 194 miliar dolar AS pada akhir Juni, dan hampir 15 miliar dolar AS dari utang tersebut harus dilunasi dalam waktu satu tahun.
Hal ini membuat para investor bertanya-tanya apakah perusahaan ini akan menjadi korban terbaru dari krisis sektor properti yang sedang berlangsung di China, serta potensi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh krisis tersebut.
Sektor properti menyumbang sekitar seperempat dari ekonomi negara ini, namun sektor ini mengalami kesulitan sejak pemerintah Beijing mulai mengatasi masalah utang besar yang diakumulasi oleh para pengembang properti dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah China telah mengeluarkan berbagai langkah dukungan untuk meredakan kekhawatiran investor, yang termasuk pemotongan suku bunga hipotek oleh bank sentral negara tersebut untuk pembeli rumah pertama kali.
#countrygarden #china #properti #krisis #hutang #wahananews #wahanatv
Country Garden, Pengembang Properti Terbesar China, Menghadapi Tantangan Utang Besar
Wahana TV
Minggu, 03 Sep 2023 10:00 WIB
Tag: