Tantangan Izin Transportasi untuk Energi Angin di Jerman

Wahana TV | Perluasan tenaga angin menghadapi tantangan tak terduga. Pembangun harus memperoleh izin untuk mengangkut turbin-turbin berat melalui jalan-jalan di negara tersebut, dan mereka menunda berbulan-bulan untuk mendapatkan izin tersebut.

Saat ini, terdapat lebih dari 15.000 permohonan izin yang tertunda, dan perusahaan-perusahaan melaporkan bahwa proyek-proyek mereka mengalami penundaan yang signifikan.

Biaya penyimpanan komponen utama juga mencapai jutaan dolar. Selain itu, biaya untuk mendapatkan izin ini lebih tinggi daripada sebelumnya, karena izin transportasi diperlukan untuk mengangkut beban berat melalui jembatan dan jalan raya. Terkadang, diperlukan pembongkaran struktur dan rambu-rambu jalan, serta pengawalan polisi untuk pengangkutan tertentu, sementara yang lain hanya dapat dilakukan pada malam hari.

Jerman berkomitmen untuk mendapatkan 80% dari total produksi listriknya dari sumber-sumber energi terbarukan pada tahun 2030, dengan sebagian besar berasal dari tenaga angin darat.

Pemerintah didesak untuk mempercepat proses ini. Kanselir Jerman, Olaf Schultz, mencoba mencari solusi dengan menciptakan titik kontak khusus untuk transportasi berat di jalan raya, yang memungkinkan bilah rotor turbin angin dan komponen lainnya untuk diangkut lebih lancar.

“Lebih cepat di sini berarti mengatasi batas waktu persetujuan yang ada, sehingga pengembangan infrastruktur seperti jalur serat optik dapat berlangsung lebih efisien”.

Namun, perlu dicatat bahwa di Jerman, setiap izin transportasi memerlukan waktu hingga tiga bulan, yang jauh lebih lama dibandingkan dengan rata-rata dua hingga tiga minggu di Belanda dan sekitar 10 hari di Denmark.

Perusahaan milik pemerintah Denmark, Autobahn, berupaya untuk mempercepat proses ini dan berencana untuk memiliki proses standar yang lebih efisien secara nasional pada akhir tahun ini.

#listrik #tenagaangin #angin #jerman #wahananews #wahanatv