Wahana TV | Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa ia bersyukur mendapatkan kehormatan untuk membuka Jakarta International Photo Festival (JIPFest) 2021.
Festival ini digelar kembali pada 13-28 November 2021 mendatang di kawasan Kota Tua Jakarta, Jakarta Barat.
Baca Juga:
Walaupun ASN Bisa WFH, Wagub DKI: Pelayan Publik Tetap Dilapangan
"Alhamdulillah saya bersyukur mendapat kehormatan bisa hadir membuka, mewakili Pak Gubernur dan juga melihat langsung kegiatan Jakarta International Photo Festival atau JIPFest 2021, yang sebelumnya sudah kita laksanakan di tahun 2019 ya," kata Ahmad Riza Patria kepada wartawan di Kota Tua Jakarta, Gedung Rotterdamsche Lloyd, Jakarta Barat, Sabtu, (13/11/2021).
Riza mengatakan kegiatan ini melibatkan tidak kurang dari 47 negara serta 12 negara yang telah masuk dalam seleksi.
"Jadi kegiatan ini memang kegiatan yang sangat baik untuk menghadirkan keindahan kota, seni, kemudian juga budaya dalam foto, dan menghadirkan semua para fotografer internasional dan nasional," tuturnya.
Baca Juga:
Wagub DKI Buka Suara soal Pembengkakan Anggaran Sirkuit Formula E
"Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, kita bisa membuktikan bahwa Jakarta sebagai kota kolaborasi, sebagai ibu kota, sebagai kota yang juga bisa sejajar dengan kota-kota di dunia, terus melaksanakan event-event internasional termasuk event JIPFest 2021," tambah Riza.
Ia berharap, warga Jakarta dapat memanfaatkan waktunya mulai tanggal 13 sampai 28 November untuk datang ke Kota Tua, untuk melihat langsung, serta menikmati keindahan dari foto-foto yang ditampilkan oleh fotografer-fotografer berkelas internasional.
Untuk diketahui, lokasi yang digunakan JIPFest yaitu Candra Naya dan Novotel Jakarta Gajah Mada. Kedua bangunan bertetangga ini menempati lahan bekas kompleks kediaman Mayor Khouw Kim An di masa Batavia. Sedang Candra Naya, rumah sang Mayor, masih berdiri.
Lokasi kedua, MULA Kota Tua Jakarta, kompleks yang didedikasikan untuk komunitas dan pekerja kreatif ini menempati Gedung Rotterdamsche Lloyd.
Ketiga, Historia Food dan Bar, restoran ini menempati bangunan bergaya kolonial, persis di seberang Museum Fatahillah. [Tio]