Wahana TV | Pasukan Rusia melancarkan serangan habis-habisan pada Hari Selasa untuk mengepung pasukan Ukraina di kota kembar timur, pertempuran yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan kampanye utama Moskow di jantung industri Donbas.
Rusia berusaha merebut dua provinsi Donbas yang diklaim separatis, Donetsk dan Luhansk, mengurung pasukan Ukraina di sebuah kantong di front timur utama.
Baca Juga:
Pasangan Rusia-Ukraina Ini Harus Menikah di Turki Gara-gara Perang
Pasukan Rusia menguasai tiga kota di wilayah Donetsk termasuk Svitlodarsk, kata gubernur regional Pavlo Kyrylenko kepada afiliasi lokal Radio Free Europe/Radio Liberty.
"Situasi di front (timur) sangat sulit karena nasib negara ini mungkin sedang diputuskan (di sana) sekarang," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk, melansir Reuters 25 Mei 2022.
Bagian paling timur dari kantong Donbas yang dikuasai Ukraina, kota Sievierodonetsk di tepi timur Sungai Donets Siverskiy dan kembarannya Lysychansk di tepi barat, telah menjadi medan perang penting di sana. Pasukan Rusia maju dari tiga arah untuk mengepung mereka.
Baca Juga:
Keluarga Aung San Suu Kyi Mengadu ke PBB Terkait Hukuman Ratusan Tahun oleh Rezim Militer Myanmar
"Musuh telah memfokuskan upayanya untuk melakukan serangan untuk mengepung Lysychansk dan Sievierodonetsk," ungkap Serhiy Gaidai, gubernur Provinsi Luhansk, di mana kedua kota tersebut termasuk di antara wilayah terakhir yang masih dipegang oleh Ukraina.
Militer Ukraina mengatakan telah menangkis sembilan serangan Rusia pada hari Selasa di Donbas, di mana pasukan Moskow telah menewaskan sedikitnya 14 warga sipil, menggunakan pesawat, peluncur roket, artileri, tank, mortir dan rudal. Reuters tidak dapat segera memverifikasi informasi tersebut.
Pertempuran Donbas mengikuti kemenangan terbesar Rusia dalam beberapa bulan: penyerahan minggu lalu dari garnisun Ukraina di pelabuhan Mariupol setelah pengepungan di mana Kyiv yakin puluhan ribu warga sipil tewas.