Wahana TV | Invasi Rusia ke Ukraina telah menghancurkan ratusan rumah sakit dan institusi medis lainnya.
Kondisi ini membuat dokter tanpa obat untuk mengatasi kanker atau kemampuan untuk melakukan operasi.
Baca Juga:
Rusia Bidik Jepang Jadi Target Balas Dendam Berikutnya, Perang Dunia III Kian Dekat
Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Zelensky mengatakan, banyak tempat bahkan kekurangan antibiotik dasar di timur dan selatan Ukraina, medan perang utama.
“Jika Anda hanya mempertimbangkan infrastruktur medis, pada hari ini pasukan Rusia telah menghancurkan atau merusak hampir 400 institusi kesehatan: rumah sakit, bangsal bersalin, klinik rawat jalan,” kata Zelenskiy dalam pidato video kepada kelompok amal medis, Kamis (5/5/2022).
Menurutnya, di daerah-daerah yang diduduki oleh pasukan Rusia, situasinya sangat buruk.
Baca Juga:
Nah Lho… Rusia Gagal Bayar Utang!
"Ini sama dengan kekurangan obat untuk pasien kanker. Ini berarti kesulitan yang ekstrim atau kekurangan insulin untuk diabetes. Tidak mungkin untuk melakukan operasi. Itu bahkan berarti, cukup sederhana, kekurangan antibiotik," lanjutnya, seperti dikutip dari Reuters.
Dalam salah satu tindakan perang yang paling banyak dikecam, sebuah rumah sakit bersalin dihancurkan pada 9 Maret di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.
Rusia menuduh gambar-gambar serangan itu direkayasa dan mengatakan situs itu telah digunakan oleh kelompok bersenjata Ukraina.