Wahana TV | Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar kedua di dunia setelah Thailand.
Sekitar 85% produksi karet dalam negeri sesungguhnya masih diekspor dalam bentuk karet mentah, sedangkan sisanya menjadi konsumsi dalam negeri.
Baca Juga:
Tancap Gas, 16 Tol Baru Bakal Diresmikan Tahun Ini
Dewasa ini, rendahnya permintaan ekspor karet mentah menyebabkan kelebihan pasokan di dalam negeri dan berimbas pada turunnya harga karet nasional.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya untuk memanfaatkan potensi karet di sektor infrastruktur, salah satunya dengan mengolah karet sebagai bahan tambahan untuk produksi aspal (aspal karet) demi meningkatkan konsumsi karet dalam negeri.
Penemuan ini telah diterapkan di berbagai daerah di Indonesia dan telah terbukti sangat bermanfaat.
Baca Juga:
Tangerang Terendam Banjir, Jalan Gatsu-Jatiuwung Macet
Karet dapat memperpanjang periode kualitas jalan serta meningkatkan tingkat ketahanan aspal. Aspal karet juga memiliki tingkat kepadatan yang lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda saat aspal dalam kondisi basah, dan juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi dibandingkan aspal biasa.
“Penggunaan aspal karet telah diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas jalan di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya ruas Jalan Ciawi-Sukabumi, Jalan Karawang-Cikampek, Jalan Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara, dan batas Jalan Muara Beliti-Musi-Rawas-Tebing Tinggi-Kabupaten Lahat," tutur Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dalam keterangan tertulis Kamis (18/11/2021).
Pada minggu ini, Paviliun Indonesia akan memperkenalkan penemuan aspal karet yang dapat mengubah industri transportasi dan mobilitas.
Melalui Expo 2020 Dubai, Kementerian PUPR akan menyasar calon investor yang memperhitungkan potensi karet ini di pasar internasional melalui forum bisnis.
Selain itu, mengutip dari investor.id, Paviliun Indonesia juga menayangkan konten digital terkait dukungan Kementerian PUPR terhadap 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), pengembangan kawasan timur Indonesia, peningkatan aksesibilitas antar wilayah, dan pengembangan kawasan khusus.
Lima Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP) merupakan bagian dari program “10 Bali Baru” yang dicanangkan pemerintah.
Destinasi yang termasuk dalam 5 DPSP ini adalah Danau Toba, Candi Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Kelima destinasi ini dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif yang turut melibatkan warga sekitar. [Tio]