Wahana TV | Diplomat Rusia Sergey Andreev mengalami hal yang tidak mengenakkan saat berjalan-jalan di Warsawa.
Saat melihatnya di Jalananan Warsawa, pengunjuk rasa menyiramnya dengan cairan merah yang dilemparkan ke wajahnya Senin lalu.
Baca Juga:
Pasangan Rusia-Ukraina Ini Harus Menikah di Turki Gara-gara Perang
Segera setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Andreev, yang merupakan duta besar Moskow di Polandia, menemukan rekening bank kedutaan telah dibekukan. Upaya untuk bertemu dengan pejabat Polandia untuk setiap tingkat diskusi diplomatik tidak mungkin dilakukan, katanya.
Tukang cukurnya yang biasa menolak untuk memotong rambutnya, sementara, perusahaan asuransi menolak pertanggungan untuk mobil kedutaan, kata Andreev.
"Kami praktis terisolasi," katanya kepada Reuters, sebelum insiden cat pada Hari Senin, yang telah mendorong Rusia untuk menuntut permintaan maaf dari Polandia, atau berisiko menghadapi langkah lebih lanjut yang tidak ditentukan seperti dikutip 12 Mei.
Baca Juga:
Keluarga Aung San Suu Kyi Mengadu ke PBB Terkait Hukuman Ratusan Tahun oleh Rezim Militer Myanmar
Di seluruh ibu kota Eropa, diplomat Rusia mendapatkan sikap dingin, mulai dari pengusiran diplomatik oleh pemerintah, hingga protes oleh warga negara dan penolakan layanan oleh perusahaan.
Pemerintah Uni Eropa telah mengusir setidaknya 400 diplomat Rusia dan staf pendukung. Warsawa telah menyita sebuah bangunan yang terhubung dengan kedutaan Rusia, dengan Oslo mengganti nama sebuah jalan di depan Kedutaan Rusia menjadi 'Ukraine Square'.
Protes publik telah mendorong kementerian luar negeri Rusia untuk memperingatkan para diplomat untuk berpikir dua kali ketika mereka keluar, setelah kedutaan dirusak oleh cat merah di Roma, Sofia dan Praha. Di London, pengunjuk rasa menumpuk peralatan masak dan peralatan di depan misi Rusia pada Bulan April, mengacu pada laporan penjarahan Rusia di Ukraina.