Wahana TV | Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengumumkan pada Selasa (22/2) sebanyak 7,5 juta penduduk Hong Kong akan dites Covid-19 pada Maret mendatang.
Hal ini dilakukan untuk menangani lonjakan kasus Omicron.
Baca Juga:
Restoran Apung Top Dunia Ditelan Laut Cina Selatan
Lam mengatakan upaya besar-besaran akan memakan waktu sekitar tujuh hari.
Nantinya sekitar satu juta orang setiap hari diuji. Sepanjang bulan, populasi akan diuji tiga kali.
Lam membantah bahwa penguncian sedang dilakukan dan menegaskan saran seperti itu sebagai hal yang tidak realistis.
Baca Juga:
Paparkan Kondisi Ekonomi Dunia, Sri Mulyani: Indonesia Aman
Dia menambahkan bahwa pemerintah China pusat tidak berada di belakang strategi Covid terbaru di Hong Kong, tetapi akan menawarkan dukungan sesuai kebutuhan atau atas permintaan.
Dia berterima kasih kepada mereka atas dukungan setia mereka sambil mempromosikan strategi dinamisnya "nol Covid-19", yang bertujuan untuk memberantas virus sepenuhnya.
Langkah-langkah lain yang diterapkan di Hong Kong untuk memerangi virus termasuk larangan makan malam dan penutupan bisnis seperti pusat kebugaran, bar, dan salon kecantikan diperpanjang hingga 20 April mendatang, serta larangan penerbangan dari negara-negara yang dianggap berisiko tinggi, seperti Australia, Kanada, dan Amerika Serikat (AS).
Tahun ajaran juga akan berakhir lebih awal, dengan liburan musim panas dimajukan ke bulan Maret dan April sehingga fasilitas pendidikan dapat digunakan sebagai tempat pengujian dan isolasi.
“Ini bukan kabar baik bagi sektor-sektor yang terkena dampak, tetapi sebenarnya pada tahap pandemi ini kami tidak punya pilihan selain mengambil langkah-langkah ini,” ujarnya.
Dia menambahkan dirinya berharap untuk meningkatkan tingkat vaksinasi Hong Kong dari 86% hingga 90% pada bulan depan.
Lam menyebut bulan-bulan berikutnya "penting" dalam menahan penyebaran Covid, dan mengatakan kepada warga untuk tetap "yakin" langkah-langkah itu akan berhasil.
"Tetap percaya diri dan kita akan melihat pelangi," katanya.
Diketahui, Hong Kong telah melihat lonjakan kasus, didorong oleh varian Omicron.
Sejak awal tahun, pejabat kesehatan mencatat 54.000 kasus dan 145 kematian akibat Covid.
Pejabat kesehatan menggambarkan sistem perawatan kesehatan kewalahan oleh Covid, karena orang diharuskan memasuki rumah sakit atau fasilitas karantina jika mereka menerima tes positif. [Tio]